Tentang Aromaterapi



Aromaterapi
Peradaban kuno sudah mengenal manfaat tumbuhan untuk mengharumkan tubuh, mencegah dan mengobati penyakit, selain dipakai untuk upacara keagamaan. Penggunaan tumbuhan untuk menyembuhkan penyakit sudah dikenal sejak makhluk hidup ada di bumi. Kucing atau anjing, contohnya, selalu selalu makan bunga-bungaan atau rumput-rumputan bila merasa kurang sehat. Demikian juga dengan manusia yang tergantung kepada alam, memanfaatkan tumbuhan sebagai obat yang digunakan melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Cina merupakan bangsa pertama yang sering menggunakan tumbuhan sebagai obat-obatan dan bangsa mesir kuno merupakan bangsa pertama yang menggunakan tumbuhan sebagai bahan aromaterapi. Ada beberapa zaman yang menggunakan tumbuhan sebagai mana mestinya, yakni :


        1. Zaman Mesir Kuno, parfum yang digunakan di dunia adalah kemenyan yang digunakan di kuil yang dapat  dipercaya meningkatkan derajat persemedian dan memurnikan ruh.
        2. Zaman India Kuno, perkembangan pengobatan ayurveda, yang merupakan salah satu cara pengobatan paling kuno. Veda berarti unsure pengobatan seperti tumbuhan aromatic yang berasal dari jahe, mawar, atau ketumbar.
        3. Zaman Romawi & Yunani, Babilonia merupakan pusat perdagangan parfum terutama dalam bentuk dupa untuk pemujaan berdasarkan dari kata aromata, sebagai dupa, pewangi, rempah-rempah, dan obat aromatik. Zat pewangi berperan penting dalam mitos Yunani.
        4. Zaman Oriental, Peradaban Cina dan Jepang juga menggunakan bahan pewangi untuk upacara keagamaan yang digunakan untuk upacara pemakaman untuk memuliakan nenek moyang mereka.
     5. Abad Pertengahan, Penyebaran agama Islam membantu perluasan tentang zat pewangi. Nabi Muhammad SAW yang hidup antara abad keenam dan ketujuh menyatakan bahwa beliau menyukai anak-anak, wanita, dan wangi-wangian. Bahan pewangi kesenangan Nabi Muhammad adalah henna.